Kanker Leher Rahim
Kanker Leher Rahim (serviks) DEFINISI
Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina.
Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.
90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim.
PENYEBAB
Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali.
Jika sel serviks terus membelah maka akan terbentuk suatu massa jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau ganas. Jika tumor tersebut ganas, maka keadaannya disebut kanker serviks.
Penyebab terjadinya kelainan pada sel-sel serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks:
  1. HPV (human papillomavirus)
    HPV adalah virus penyebab kutil genitalis (kondiloma akuminata) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56.
  2. Merokok
    Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
  3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
  4. Berganti-ganti pasangan seksual
  5. Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun, berganti-ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks
  6. Pemakaian DES (dietilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran (banyak digunakan pada tahun 1940-1970)
  7. Gangguan sistem kekebalan
  8. Pemakaian pil KB
  9. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia menahun
  10. Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan Pap smear secara rutin)
Keadaan Prekanker Pada Serviks

Sel-sel pada permukaan serviks kadang tampak abnormal tetapi tidak ganas.
Para ilmuwan yakin bahwa beberapa perubahan abnormal pada sel-sel serviks merupakan langkah awal dari serangkaian perubahan yang berjalan lambat, yang beberapa tahun kemudian bisa menyebabkan kanker.
Karena itu beberapa perubahan abnormal merupakan keadaan prekanker, yang bisa berubah menjadi kanker.
Saat ini telah digunakan istilah yang berbeda untuk perubahan abnormal pada sel-sel di permukaan serviks, salah satu diantaranya adalah lesi skuamosa intraepitel (lesi artinya kelainan jaringan, intraepitel artinya sel-sel yang abnormal hanya ditemukan di lapisan permukaan).
Perubahan pada sel-sel ini bisa dibagi ke dalam 2 kelompok:
  1. Lesi tingkat rendah : merupakan perubahan dini pada ukuran, bentuk dan jumlah sel yang membentuk permukaan serviks. Beberapa lesi tingkat rendah menghilang dengan sendirinya. Tetapi yang lainnya tumbuh menjadi lebih besar dan lebih abnormal, membentuk lesi tingkat tinggi.
    Lesi tingkat rendah juga disebut displasia ringan atau neoplasia intraepitel servikal 1 (NIS 1).
    Lesi tingkat rendah paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 25-35 tahun, tetapi juga bisa terjadi pada semua kelompok umur.
  2. Lesi tingkat tinggi : ditemukan sejumlah besar sel prekanker yang tampak sangat berbeda dari sel yang normal.
    Perubahan prekanker ini hanya terjadi pada sel di permukaan serviks. Selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, sel-sel tersebut tidak akan menjadi ganas dan tidak akan menyusup ke lapisan serviks yang lebih dalam.
    Lesi tingkat tinggi juga disebut displasia menengah atau displasia berat, NIS 2 atau 3, atau karsinoma in situ.
    Lesi tingkat tinggi paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 30-40 tahun.
Jika sel-sel abnormal menyebar lebih dalam ke dalam serviks atau ke jaringan maupun organ lainnya, mada keadaannya disebut kanker serviks atau kanker serviks invasif.
Kanker serviks paling sering ditemukan pada usia diatas 40 tahun.
GEJALA
Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear.

Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:

- Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause
- Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
- Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.

Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:
- Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan
- Nyeri panggul, punggung atau tungkai
- Dari vagina keluar air kemih atau tinja
- Patah tulang (fraktur).
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:
  1. Pap smear
    Pap smear dapat mendeteksi sampai 90% kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Akibatnya angka kematian akibat kanker servikspun menurun sampai lebih dari 50%.
    Setiap wanita yang telah aktif secara seksual atau usianya telah mencapai 18 tahun, sebaiknya menjalani Pap smear secara teratur yaitu 1 kali/tahun. Jika selama 3 kali berturut-turut menunjukkan hasil yang normal, Pap smear bisa dilakukan 1 kali/2-3tahun.
    Hasil pemeriksaan Pap smear menunjukkan stadium dari kanker serviks:
    - Normal
    - Displasia ringan (perubahan dini yang belum bersifat ganas)
    - Displasia berat (perubahan lanjut yang belum bersifat ganas)
    - Karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar)
    - Kanker invasif (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih dalam atau ke organ tubuh lainnya).
     
  2. Biopsi
    Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan atau luka pada serviks, atau jika Pap smear menunjukkan suatu abnormalitas atau kanker.
  3. Kolposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar)
  4. Tes Schiller
    Serviks diolesi dengan lauran yodium, sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklat, sedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.
Untuk membantu menentukan stadium kanker, dilakukan beberapa pemeriksan berikut:
- Sistoskopi
- Rontgen dada
- Urografi intravena
- Sigmoidoskopi
- Skening tulang dan hati
- Barium enema.
PENGOBATAN
Pengobatan lesi prekanker
Pengobatan lesi prekanker pada serviks tergantung kepada beberapa faktor berikut:
- tingkatan lesi (apakah tingkat rendah atau tingkat tinggi)
- rencana penderita untuk hamil lagi
- usia dan keadaan umum penderita.
Lesi tingkat rendah biasanya tidak memerlukan pengobatan lebih lanjut, terutama jika daerah yang abnormal seluruhnya telah diangkat pada waktu pemeriksaan biopsi. Tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan Pap smear dan pemeriksaan panggul secara rutin.
Pengobatan pada lesi prekanker bisa berupa:
  • Kriosurgeri (pembekuan)
  • Kauterisasi (pembakaran, juga disebut diatermi)
  • Pembedahan laser untuk menghancurkan sel-sel yang abnormal tanpa melukai jaringan yang sehat di sekitarnya
  • LEEP (loop electrosurgical excision procedure) atau konisasi.
    Setelah menjalani pengobatan, penderita mungkin akan merasakan kram atau nyeri lainnya, perdarahan maupun keluarnya cairan encer dari vagina.

    Pada beberapa kasus, mungkin perlu dilakukan histerektomi (pengangkatan rahim), terutama jika sel-sel abnormal ditemukan di dalam lubang serviks. Histerektomi dilakukan jika penderita tidak memiliki rencana untuk hamil lagi.


    Pengobatan untuk kanker serviks

    Pemilihan pengobatan untuk kanker serviks tergantung kepada lokasi dan ukuran tumor, stadium penyakit, usia, keadaan umum penderita dan rencana penderita untuk hamil lagi.
    1. Pembedahan
      Pada karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar), seluruh kanker seringkali dapat diangkat dengan bantuan pisau bedah ataupun melalui LEEP.
      Dengan pengobatan tersebut, penderita masih bisa memiliki anak.
      Karena kanker bisa kembali kambuh, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang dan Pap smear setiap 3 bulan selama 1 tahun pertama dan selanjutnya setiap 6 bulan.
      Jika penderita tidak memiliki rencana untuk hamil lagi, dianjurkan untuk menjalani histerektomi.
      Pada kanker invasif, dilakukan histerektomi dan pengangkatan struktur di sekitarnya (prosedur ini disebut histerektomi radikal) serta kelenjar getah bening.
      Pada wanita muda, ovarium (indung telur) yang normal dan masih berfungsi tidak diangkat.
    2. Terapi penyinaran
      Terapi penyinaran (radioterapi) efektif untuk mengobati kanker invasif yang masih terbatas pada daerah panggul.
      Pada radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk merusak sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya.
      Ada 2 macam radioterapi:
      - Radiasi eksternal : sinar berasar dari sebuah mesin besar
      Penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 hari/minggu selama 5-6 minggu.
      - Radiasi internal : zat radioaktif terdapat di dalam sebuah kapsul dimasukkan langsung ke dalam serviks.
      Kapsul ini dibiarkan selama 1-3 hari dan selama itu penderita dirawat di rumah sakit. Pengobatan ini bisa diulang beberapa kali selama 1-2 minggu.
      Efek samping dari terapi penyinaran adalah:
      - iritasi rektum dan vagina
      - kerusakan kandung kemih dan rektum
      - ovarium berhenti berfungsi.
       
    3. Kemoterapi
      Jika kanker telah menyebar ke luar panggul, kadang dianjurkan untuk menjalani kemoterapi. Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
      Obat anti-kanker bisa diberikan melalui suntikan intravena atau melalui mulut.
      Kemoterapi diberikan dalam suatu siklus, artinya suatu periode pengobatan diselingi dengan periode pemulihan, lalu dilakukan pengobatan, diselingi denga pemulihan, begitu seterusnya.
       
    4. Terapi biologis
      Pada terapi biologis digunakan zat-zat untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit.
      Terapi biologis dilakukan pada kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
      Yang paling sering digunakan adalah interferon, yang bisa dikombinasikan dengan kemoterapi.
    Efek samping pengobatan

    Selain membunuh sel-sel kanker, pengobatan juga menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang sehat sehingga seringkali menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan.
    Efek samping dari pengobatankanker sangat tergantung kepada jenis dan luasnya pengobatan. Selain itu, reaksi dari setiap penderita juga berbeda-beda.
    Metoda untuk membuang atau menghancurkan sel-sel kanker pada permukaan serviks sama dengan metode yang digunakan untuk mengobati lesi prekanker.
    Efek samping yang timbul berupa kram atau nyeri lainnya, perdarahan atau keluar cairan encer dari vagina.
    Beberapa hari setelah menjalani histerektomi, penderita bisa mengalami nyeri di perut bagian bawah. Untuk mengatasinya bisa diberikan obat pereda nyeri.
    Penderita juga mungkin akan mengalami kesulitan dalam berkemih dan buang air besar. Untuk membantu pembuangan air kemih bisa dipasang kateter.
    Beberapa saat setealh pembedahan, aktivitas penderita harus dibatasi agar penyembuhan berjalan lancar. Aktivitas normal (termasuk hubungan seksual) biasanya bisa kembali dilakukan dalam waktu 4-8 minggu.
    Setelah menjalani histerektomi, penderita tidak akan mengalami menstruasi lagi. Histerektomi biasanya tidak mempengaruhi gairah seksual dan kemampuan untuk melakukan hubungan seksual.
    Tetapi banyak penderita yang mengalami gangguan emosional setelah histerektomi. Pandangan penderita terhadap seksualitasnya bisa berubah dan penderita merasakan kehilangan karena dia tidak dapat hamil lagi.

    Selama menjalani radioterap, penderita mudah mengalami kelelahan yang luar biasa, terutama seminggu sesudahnya.
    Istirahat yang cukup merupakan hal yang penting, tetapi dokter biasanya menganjurkan agar penderita sebisa mungkin tetap aktif.

    Pada radiasi eksternal, sering terjadi kerontokan rambut di daerah yang disinari dan kulit menjadi merah, kering serta gatal-gatal. Mungkin kulit akan menjadi lebih gelap.
    Daerah yang disinari sebaiknya mendapatkan udara yang cukup, tetapi harus terlindung dari sinar matahari dan penderita sebaiknya tidak menggunakan pakaian yang bisa mengiritasi daerah yang disinari.
    Biasanya, selama menjalani radioterapi penderita tidak boleh melakukan hubungan seksual.
    Kadang setelah radiasi internal, vagina menjadi lebh sempit dan kurang lentur, sehingga bisa menyebabkan nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Untuk mengatasi hal ini, penderita diajari untuk menggunakan dilator dan pelumas dengan bahan dasar air.
    Pada radioterapi juga bisa timbul diare dan sering berkemih.
    Efek samping dari kemoterapi sangat tergantung kepada jenis dan dosis obat yang digunakan. Selain itu, efek sampingnya pada setiap penderita berlainan.
    Biasanya obat anti-kanker akan mempengaruhi sel-sel yang membelah dengan cepat, termasuk sel darah (yang berfungsi melawan infeksi, membantu pembekuan darah atau mengangkut oksigen ke seluruh tubuh).
    Jika sel darah terkena pengaruh obat anti-kanker, penderita akan lebih mudah mengalami infeksi, mudah memar dan mengalami perdarahan serta kekurangan tenaga.
    Sel-sel pada akar rambut dan sel-sel yang melapisi saluran pencernaan juga membelah dengan cepat.
    Jika sel-sel tersebut terpengaruh oleh kemoterapi, penderita akan mengalami kerontokan rambut, nafsu makannya berkurang, mual, muntah atau luka terbuka di mulut.

    Terapi biologis bisa menyebabkan gejala yang menyerupai flu, yaitu menggigil, demam, nyeri otot, lemah, nafsu makan berkurang, mual, muntah dan diare.

    Kadang timbul ruam, selain itu penderita juga bisa mudah memar dan mengalami perdarahan.
    PENCEGAHAN
    Ada 2 cara untuk mencegah kanker serviks:

    1. Mencegah terjadinya infeksi HPV
    2. Melakukan pemeriksaan Pap smear secara teratur .
    Pap smear (tes Papanicolau) adalah suatu pemeriksaan mikroskopik terhadap sel-sel yang diperoleh dari apusan serviks.
    Pada pemeriksaan Pap smear, contoh sel serviks diperoleh dengan bantuan sebuah spatula yang terbuat dari kayu atau plastik (yang dioleskan bagian luar serviks) dan sebuah sikat kecil (yang dimasukkan ke dalam saluran servikal).
    Sel-sel serviks lalu dioleskan pada kaca obyek lalu diberi pengawet dan dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa.
    24 jam sebelum menjalani Pap smear, sebaiknya tidak melakukan pencucian atau pembilasan vagina, tidak melakukan hubungan seksual, tidak berendam dan tidak menggunakan tampon.
    Pap smear sangat efektif dalam mendeteksi perubahan prekanker pada serviks.
    Jika hasil Pap smear menunjukkan displasia atau serviks tampak abnormal, biasanya dilakukan kolposkopi dan biopsi
    Anjuran untuk melakukan Pap smear secara teratur:
  • Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun
  • Setiap tahun untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV atau kutil kelamin
  • Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB
  • Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun jika 3 kali Pap smear berturut-turut menunjukkan hasil negatif atau untuk wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker
  • Sesering mungkin jika hasil Pap smear menunjukkan abnormal
  • Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prekanker maupun kanker serviks.

    Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kanker serviks sebaiknya:
    - Anak perempuan yang berusia dibawah 18 tahun tidak melakukan hubungan seksual.
    - Jangan melakukan hubungan seksual dengan penderita kutil kelamin atau gunakan kondom untuk mencegah penularan kutil kelamin
    - Jangan berganti-ganti pasangan seksual
    - Berhenti merokok.

    Pemeriksaan panggul setiap tahun (termasuk Pap smear) harus dimulai ketika seorang wanita mulai aktif melakukan hubungan seksual atau pada usia 20 tahun. Setiap hasil yang abnormal harus diikuti dengan pemeriksaan kolposkopi dan biopsi.

    Beberapa peneliti telah membuktikan bahwa vitamin A berpertan dalam menghentikan atau mencegah perubahan keganasan pada sel-sel, seperti ydi pada permukaan serviks.

  • Cegah Kanker Serviks

    Kanker serviks atau sering dikenal dengan kanker mulut rahim/kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).

    Setiap hari di Indonesia ada 40 orang wanita terdiagnosa dan 20 wanita meninggal karena kanker serviks. Karena kanker serviks merupakan penyakit yang telah diketahui penyebabnya dan telah diketahui perjalanan penyakitnya. Ditambah juga sudah ada metode deteksi dini kanker serviks dan adanya pencegahan dengan vaksinasi, seharusnya angka kejadian dan kematian akibat kanker servik dapat diturun. Banyaknya kasus kanker serviks di Indonesia disebabkan pengetahuan tentang kanker servik yang kurang sehingga kesadaran masyarakat untuk deteksi dini pun masih rendah.

    PENYEBAB KANKER SERVIKS

    Hingga saat ini Human Papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab 99,7% kanker serviks. Virus papilloma ini berukuran kecil, diameter virus kurang lebih 55 nm. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV, HPV tipe 16, 18, 31, 33, 35, 45, 51, 52, 56 dan 58 sering ditemukan pada kanker maupun lesi pra kanker serviks. HPV tipe 16 dan 18 merupakan 70 % penyebab kanker serviks.
    Sebenarnya sebagian besar virus HPV akan menghilang sendiri karena ada system kekebalan tubuh alami, tetapi ada sebagian yang tidak menghilang dan menetap. HPV yang menetap inilah yang menyebabkan perubahan sel leher rahim menjadi kanker serviks. Perjalanan kanker serviks dari infeksi HPV, tahap pre kanker hingga menjadi kanker serviks memakan waktu 10 - 20 thn.

    BAGAIMANA ORANG BISA TERKENA INFEKSI HPV?

    Setiap orang bisa terinfeksi HPV baik pada wanita maupun pria, infeksi HPV ditularkan melalui kontak kelamin, bukan hanya melalui hubungan seks. Infeksi ini mudah menular sehingga semua wanita yang sudah melakukan hubungan seks berisiko terkena kanker leher rahim. Resiko menderita kanker leher rahim meningkat pada wanita perokok, berganti-ganti pasangan seksual, menikah usia muda dan penderita dengan penurunan kekebalan tubuh/HIV+ (AIDS).

    DETEKSI DINI

    Pap smear merupakan salah satu cara deteksi dini kanker leher rahim, test ini mendeteksi adanya perubahan-perubahan sel leher rahim yang abnormal, yaitu suatu pemeriksaan dengan mengambil cairan pada laher rahim dengan spatula kemudian dilakukan pemeriksaan dengan miroskop.

    Untuk antisipasi awal anda bisa Gunakan Tissue Majakani HERBAL TANPA EFEK SAMPING, Tissue Majakani di referensikan langsung oleh dr. Boyke, untuk info selengkapnya silakan hubungi Dr.O' Henry, Ph.D.
    (031) 7017 9459, 08123 008 059, 0818 39 0809

    Cegah Keputihan dan Infeksi
    Sebagai wanita kadang kita sering menjumpai situasi dimana keputihan dan infeksi vagina membuat kita merasa kurang percaya diri. Kira - kira, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi resiko terjadinya keputihan dan infeksi di vagina? Hmm...Jawabannya mudah, cobalah praktekkan hal - hal berikut ini untuk mengurangi resiko timbulnya keputihan dan infeksi vagina.

    1. Pakailah celana dalam yang terbuat dari katun. Pori - pori pada celana katun akan membuat area kewanitaan Anda bernafas sehingga vagina Anda tidak lembab. Jika Anda suka memakai celana yang terbuat dari bahan lain selain katun seperti satin atau lycra, pakailah pada siang hari, pastikan area kewanitaan Anda bernapas lega di malam harinya.
    2. Jangan mempergunakan sabun pencuci vagina
    3. Jangan gunakan petroleum jelly atau minyak pijat sebagai lubrikasi vagina Anda. Ini bisa menyebabkan bakteri tumbuh di dalamnya.
    4. Jika Anda sedang dalam pengobatan infeksi vagina, patuhi aturan minum obat meski Anda sudah merasa lebih baik dibandingkan sebelumnya.
    5. Jangan melakukan hubungan seksual saat sedang dalam pengobatan infeksi vagina sampai gejala infeksi vagina Anda hilang dan dokter menyatakan Anda sembuh.
    6. Hindari kontak vagina dengan produk yang bisa mengiritasi vagina seperti produk kesehatan wanita (seperti pantyliners, pembalut) yang mempunyai wangi, bedak dan losion.
    7. Jangan terlalu lama memakai pakaian yang ketat seperti pakaian renang dan stoking
    8. Seringkali, infeksi vagina bisa menyebabkan gatal - gatal hebat dan jika itu terjadi, jangan digaruk karena bisa memperparah kondisi infeksi Anda.
    9. Jika Anda mendapatkan menstruasi disaat Anda sedang dalam pengobatan berupa krim vagina ataupun obat yang harus dimasukkan lewat liang vagina, tetap teruskan pengobatan Anda, jangan dihentikan. Sebaiknya gunakan pembalut dan jangan gunakan tampon.
    10. Jika Anda mencoba mengatasi sendiri permasalahan Anda dengan mengobati sendiri tapi tidak juga mengalami perbaikan, segera temui dokter Anda dan hentikan penggunaan obat atau krim tersebut.
    11. Selalu membersihkan dari arah depan ke belakang setelah berkemih ataupun buang air besar. Bila ke arah kebalikannya maka infeksi bakteri akan mudah masuk ke vagina dan menyebabkan infeksi.
    12. Selalu gunakan kondom saat melakukan hubungan seksual untuk mencegah infeksi, kecuali Anda berada dalam hubungan monogami yang sudah berlangsung lama.

    Tentu saja yang penting dan jangan dilupakan adalah kebersihan diri sendiri, cukup tidur dan nutrisi yang baik disertai dengan cukup minum sangatlah baik untuk kesehatan dan juga vagina.

    Untuk membantu proses tersebut anda bisa Gunakan Tissue Majakani HERBAL TANPA EFEK SAMPING, Tissue Majakani di referensikan langsung oleh dr. Boyke, untuk info selengkapnya silakan hubungi Dr. O' Henry, Ph.D.: 031-7017 9459, 08123 008 059
    Keputihan Pada Wanita
    Keputihan atau yang dikenal dengan istilah medisnya fluor albus, adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari sari vagina. Penyakit keputihan tidak mengenal batas usia seorang wanita.

    Cairan keputihan memiliki ciri berwarna putih jernih, bila menempel pada pakaian dalam akan berwarna kuning terang, konsistensi seperti lendir, encer atau kental tergantung siklus hormon, tidak berbau dan tidak menimbulkan keluhan.

    Biasanya terjadi peningkatan jumlah cairan vagina yang fisiologis disebabkan peningkatan jumlah hormon pada sekitar masa haid atau saat hamil. Serta rangsangan seksual, stres atau kelelahan, penggunaan obat-obatan, atau alat kontrasepsi.

    Masalah keputihan yang tidak normal (patalogis) memiliki ciri utama yaitu jumlah lebih banyak dari biasa dan terus menerus muncul hingga terasa mengganggu. Cairan bisa juga berbau amis, apek dan busuk, memiliki warna putih susu, kuning tua, coklat kehijauan, bercampur darah, konsistensi encer, berbuih hingga kental menggumpal seperti susu basi. Serta seringkali menimbulkan rasa gatal dan panas, atau disertai nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks.

    Untuk mencegah terjadinya keputihan yang tidak normal, sebaiknya hindari sejumlah kondisi yang dapat memicunya. Wanita berisiko terserang keputihan ketika tubuh sedang dalam keadaan stres oleh karena kurang istirahat, diet yang tidak sehat,

    atau suatu penyakit.

    Selan itu, Anda bisa menerapkan beberapa cara efektif untuk menghindari keputihan, antara lain:

    1. Jaga kebersihan organ genital. Boleh menggunakan cairan antiseptik, akan tetapi jangan berlebihan karena akan mengganggu keseimbangan Ph.
    2. Hindarkan faktor risiko infeksi seperti berganti-ganti pasangan seksual.
    3. Bagi Anda yang sudah melakukan hubungan seksual, lakukanlah pemeriksaan ginekologi secara teratur.
    4. Hindari pakaian dalam ketat atau bahkan yang tidak menyerap keringat.
    5. Sebaiknya gunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun, dan biasakan ganti pakaian dalam secara teratur minimal dua kali setiap harinya.
    6. Penggunaan pantyliner juga sebaiknya jangan terlalu sering.
    7. Jika keputihan sudah berat dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Dokter akan memeriksa kuman apa yang menginfeksi vagina dan akan memberikan resep antibiotika atau antijamur yang sesuai.
    8. Coba pakai produk KAMI.

    Organ Intim Wanita Terlalu Basah
    Seorang istri menjadi takut berhubungan intim karena suami sering mengeluhkan vaginanya yang terlalu basah. Ia sampai takut mengonsumsi buah-buahan tertentu karena khawatir vaginanya menjadi makin basah.

    "Saya seorang istri berumur 33 tahun, sudah empat tahun menikah, dan punya satu orang anak. Selama menikah, suami beberapa kali mengeluhkan vagina saya yang katanya, terlalu basah. Saya jadi tidak enak dan kadang-kadang merasa takut waktu akan berhubungan intim. Takut suami mengeluh lagi.

    Saya pernah membaca iklan mengenai ramuan tradisional untuk mengeringkan kelamin wanita. Terus terang, saya ragu membelinya karena takut berbahaya bagi kelamin saya. Saya mohon penjelasan, apakah normal kalau vagina saya terlalu basah, seperti kata suami saya?

    Adakah obat yang dapat membuat agar kelamin saya tidak terlalu basah? Saya sudah tidak mau makan buah-buahan seperti pepaya, nanas, dan semangka, meski tidak ada perubahan.

    W.S, Medan

    Perlendiran = reaksi normal
    Perlendiran vagina merupakan reaksi normal yang terjadi pada perempuan sehat ketika mengalami rangsangan seksual. Banyak tidaknya perlendiran vagina dipengaruhi dua faktor berikut. Pertama, kuat tidaknya rangsangan yang diterima.

    Kedua, keadaan kesehatan perempuan, khususnya yang berkaitan dengan pembuluh darah dan hormon seks. Kalau seorang perempuan tidak cukup menerima rangsangan seksual, reaksi perlendiran vaginanya sedikit atau mungkin tidak terjadi.

    Demikian juga kalau mengalami gangguan pembuluh darah, yang mengakibatkan aliran darah ke pembuluh darah di vagina terhambat. Menurunnya hormon seks seperti estrogen dan testoteron juga mengakibatkan perlendiran vagina berkurang atau terhambat. Karena itu, pada perempuan menopause terjadi hambatan perlendiran vagina.

    Kalau Anda ternyata mengalami perlendiran vagina ketika terangsang dan melakukan hubungan seksual, itu berarti sesungguhnya Anda normal. Sayangnya, suami mengeluh "terlalu basah" yang tentu mengganggu perasaan Anda sebagai perempuan.

    Mudah dimengerti kalau Anda merasa takut melakukan hubungan seksual. Mungkin juga muncul perasaan seperti rendah diri atau kurang percaya diri, yang kalau berlangsung lama dapat mengganggu fungsi seksual Anda.

    Menghadapi keluhan suami yang subjektif itu, paling tepat kalau Anda memberitahu bahwa perlendiran vagina merupakan reaksi normal pada perempuan sehat. Artinya, tidak harus dihambat atau ditiadakan. Justru kalau dihambat atau dikurangi, hubungan seksual terganggu oleh rasa tidak nyaman.

    Bukan tidak mungkin suami terpengaruh berita salah atau mitos tentang seks yang berkaitan dengan perlendiran vagina. Contohnya, mitos yang menyebutkan ada wanita yang "becek", ada yang "kering". Demikian juga mitos tentang beberapa buah-buahan dapat menyebabkan perlendiran vagina banyak.
    Itu semua tidak benar. Jadi Anda tidak perlu sampai tidak memakan buah-buahan, hanya karena takut mengalami perlendiran vagina yang banyak, seperti keluhan suami. Anda juga tidak usah terpengaruh iklan yang menawarkan ramuan untuk mengurangi lendir vagina. Sepanjang perlendiran itu terjadi ketika Anda terangsang, itu normal dan sehat.

    Kalau terasa mengganggu ketika melakukan hubungan seksual, barangkali cukup hanya dengan membersihkan lendir itu.

    Konsultasi dijawab oleh Prof.Dr.Wimpie Pangkahila, Sp.And.

    Hati harti Cairan Pembersih Miss V

    Para wanita pasti sering sekali melihat berbagai macam kemasan cairan pencuci vagina yang dijual di toko - toko. Saya yakin ada berbagai macam produk yang bisa Anda pilih dengan kemasan yang menarik membuat Anda mungkin tergoda untuk memakainya.

    Cairan pencuci vagina ini sebenarnya merupakan campuran air dengan berbagai cairan, bisa baking soda, vinegar atau iodine. Tetapi, untuk situasi kondisi tertentu pemakaian pencuci vagina tersebut harus menggunakan resep dokter.

    Wanita biasanya menggunakan cairan ini untuk berbagai macam alasan yang berkaitan dengan mitos atau informasi yang salah. Kira - kira begini alasan para wanita untuk menggunakannya:

    1. Untuk mencuci bersih sisa periode menstruasi. Sebenarnya ini tidaklah perlu karena vagina akan mencuci bersih semuanya dengan otomatis tanpa perlu Anda cuci.
    2. Menghindari kehamilan atau penyakit menular seksual (PMS) setelah hubungan seksual. percayalah, justru jika Anda melakukan pencegahan PMS dengan cara ini, justru Anda akan meningkatkan resiko infeksi karena adanya iritasi sehabis pencucian vagina. Demikian juga dengan penggunaan spray atau bedak.
    3. Mengurangi bau vagina. Jujur saja, sebaiknya jika Anda merasa vagina Anda bermasalah dengan bau, sebaiknya temui saja dokter, cairan pencuci vagina hanya akan membuat kondisi Anda semakin sulit.
    4. Supaya merasa "bersih". Sekali lagi saya tegaskan, vagina akan bersih dengan sendirinya karena badan kita mempunyai proses alami sehingga kita tak perlu membersihkannya secara manual. Bagaimana caranya? Vagina membersihkan secara otomatis dengan membuat sekresi mukosa sendiri.

    Upaya pengobatan dari dokter yang memang menyuruh Anda. Saya setuju untuk menggunakan pencuci vagina kalau memang harus, akan tetapi ingatlah bahwa Anda harus tetap dalam pengawasan dan kontrol dari dokter yang menyuruh selama Anda memakai produk tersebut.

    Oleh karena itu, sebaiknya cairan pencuci vagina tidak perlu dipakai. Kebanyakan dokter di negara kita dan bahkan Persatuan Dokter Obstetri dan Kandungan Amerika pun tidak setuju dengan penggunaan cairan pencuci vagina ini. Semua vagina yang sehat mengandung bakteria dan organisme lain yang disebut flora vagina.

    Kandungan asam dalam vagina membuat jumlah bakteria menjadi tidak terlalu banyak. Tetapi dengan Anda mencuci vagina maka keseimbangan asam basa di vagina Anda akan berubah dan bisa menyebabkan iritasi dan infeksi vagina. Selain itu, infeksi vagina dikhawatirkan akan menyebabkan infeksi yang ada menjalar sampai ke rahim dan indung telur.

    Menurut American Journal of Public Health mencuci vagina dengan cairan pencuci bisa menyebabkan berkurangnya kesempatan wanita tersebut untuk hamil selama bulan dia memakai pencuci itu sebanyak 30 persen. Untuk itu, cairan pencuci vagina tidak lagi direkomendasikan sebagai cara aman atau sehat untuk membersihkan vagina secara rutin. Satu - satunya cara untuk membersihkan vagina dengan aman dan sehat adalah dengan membiarkan vagina membersihkannya secara otomatis.

    Untuk membantu proses tersebut anda bisa Gunakan Tissue Majakani HERBAL TANPA EFEK SAMPING, Tissue Majakani di referensikan langsung oleh dr. Boyke, untuk info selengkapnya silakan hubungi Dr.O' Henry, Ph.D.: (031) 7017 9459, 0818 39 0809.
    Perawatan Miss V
    Organ intim atau vagina perlu perhatian khusus, karena rentan terhadap infeksi jamur.

    Organ reproduksi wanita yang satu ini letaknya memang di bawah dan selalu tertutup. Meski begitu, bukan berarti organ ini harus luput dari perhatian Anda.

    Awas, rentan infeksi jamur. Vagina adalah organ intim yang sangat rawan terinfeksi jamur, khususnya kalau Anda lalai menjaga kebersihannya. Hal ini antara lain karena daerah tropis yang kita tempati ini, adalah tempat yang subur bagi perkembangan jamur.

    Masalahnya, infeksi jamur bisa menyebabkan keputihan yang jelas membuat Anda benar-benar jadi tidak nyaman. Beberapa gejala bila mengalami keputihan adalah:
    1.  Keluarnya cairan yang bertekstur kental.
    2.  Cairan berwarna putih susu atau kekuningan.
    3.  Vagina gatal dan berbau.
    Jangan asal merawat. Sebenarnya vagina punya mekanisme alamiah untuk membersihkan dirinya sendiri. Dari mana? Melalui cairan yang diproduksinya setiap hari.

    Proses pembersihan diri ini juga dibantu oleh bakteri-bakteri baik yang ada dalam vagina. Bakteri tersebut memang bertugas menjaga vagina dari serangan bakteri-bakteri jahat yang datangnya dari luar.

    Meski begitu, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar Anda bisa terhindar dari infeksi jamur.
    1. Bersihkan vagina sehabis buang air besar dan kecil. Caranya, siram air dari arah vagina ke anus. Jangan lakukan sebaliknya, karena Anda akan memindahkan kuman dari anus ke vagina.
    2.  Keringkan vagina dengan handuk lembut atau tisu yang tidak mudah robek dan tidak beraroma. Ingat, vagina dan daerah sekitarnya adalah daerah yang sangat sensitif dan lembab. Kondisi ini amat disukai jamur!
    3.  Basuh vagina dengan air tawar bersih dan sedikit sabun setiap habis mandi. Ingat, yang dibasuh hanya daerah luar vagina.
    4.  Ganti celana dalam, minimal 2 kali sehari. Menggunakan baju dalam yang sama dari pagi sampai sore bisa memicu perkembangan jamur.
    5.  Pilih celana dalam katun atau kaus, karena menyerap keringat.
    6.  Pastikan kebersihan air di toilet umum . Tak ada salahnya menyiapkan air minum dalam kemasan untuk membersihan vagina sehabis buang air di toilet umum.
    7.  Bila sedang haid, ganti pembalut secara teratur , yaitu 4–6 kali sehari dan setelah buang air kecil dan besar. Jika darah haid Anda sedang banyak-banyaknya, ganti pembalut setiap 2 jam. Saat haid, kuman mudah masuk dan dapat menyebabkan penyakit pada saluran reproduksi.
    8.  Pilih pembalut yang oke, yaitu terbuat dari bahan yang lembut (agar dapat menyerap), tidak beraroma, serta merekat dengan baik pada pakaian dalam Anda.
    9.  Jangan coba-coba menyemprotkan wewangian atau menggunakan sabun yang terlalu wangi untuk menghilangkan bau vagina! Tindakan Anda ini justru menyebabkan iritasi dan mengganggu keseimbangan kimiawi dalam vagina.

    Untuk membantu proses tersebut anda bisa Gunakan Tissue Majakani HERBAL TANPA EFEK SAMPING, Tissue Majakani di referensikan langsung oleh dr. Boyke, untuk info selengkapnya silakan hubungi
    Dr.O' Henry, Ph.D.: (031) 7017 9459.

    Penyebab Keutihan
    Keputihan yang dialami para wanita memang membuat tidak nyaman, tapi jangan salah keputihan pun ada yang normal. Sebenarnya apa sih penyebab keputihan? Keputihan ini disebabkan karena kelenjar di dalam rahim dan vagina membawa keluar sel - sel mati dan bakteri dengan pengeluaran lendir, keluarnya lendir ini menyebabkan vagina kita tetap bersih dan membantu dalam mencegah infeksi.

    Sebenarnya wajar bila seorang wanita mengalami keputihan, jumlah serta warna pun bisa bervariasi, mulai dari bening hingga agak kekuningan seperti susu, ini berkaitan dengan siklus menstruasi. Anda pun mungkin menyadari adanya perbedaan dalam banyaknya maupun bau dari keputihan tersebut.

    Jika Anda sedang mengalami masa subur, menyusui atau dalam keadaan terangsang, keputihan sangatlah wajar didapatkan. Bau pun bisa berubah jika Anda sedang hamil ataupun tidak bersih dalam menjaga kebersihan Anda sendiri. Mungkin akan lebih baik jika Anda mengetahui kondisi apa yang bisa menyebabkan keputihan yang abnormal ini.

    Perubahan dalam keseimbangan bakteri dalam vagina bisa mempengaruhi warna, bau dan juga tekstur dari keputihan. Berikut ini ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan perubahan keseimbangan bakteri maupun kadar (pH) asam vagina:

    1. Penggunaan antibiotik maupun streoid cukup lama sehingga menyebabkan bakteri "baik" penjaga pH vagina mati dan jamur tumbuh subur.
    2. Vaginosis bakterial, merupakan infeksi bakteri yang sering terjadi pada wanita hamil ataupun pada wanita yang memiliki banyak pasangan seksual
    3. Pemakaian pil KB karena keseimbangan hormon terpengaruh dan terjadi ketidakseimbangan pH
    4. Kanker serviks
    5. Klamidia, gonorea, yang merupakan infeksi menular seksual
    6. Diabetes tidak terkontrol sehingga kadar gula yang tinggi menyebabkan adanya gula dalam urin dan darah dan mengakibatkan bakteri tumbuh subur.
    7. Penggunaan sabun pencuci vagina karena mengganggu keseimbangan pH vagina
    8. Infeksi panggul setelah operasi
    9. Penyakit radang panggul
    10. Trikomoniasis, infeksi parasit yang biasanya dikarenakan hubungan seks yang tidak aman
    11. Atrofi vagina, penipisan dan kekeringan dinding vagina karena menopause
    12. Vaginitis, merupakan kondisi peradangan dan iritasi sekitar vagina
    13. Infeksi jamur

    Gunakan Tissue Majakani
    Tissue Majakani sebagai salah satu alternatif pencegak Kanker Serviks, untuk info selengkapnya: 031-7017 9459.

    Pencegah Kanker Serviks
    Apa sih kanker serviks itu?

    Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks adalah bagian rahim yang menghubungkan rahim sebelah atas dengan vagina. Kanker serviks adalah kanker no. 2 yang paling sering menyerang dan mematikan perempuan di seluruh dunia.
     
    Apa saja gejala kanker serviks?
    Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal serviks yang dapat ditemukan melalui tes Pap Smear. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala sebagai berikut :
     
    1. Pendarahan vagina yang tidak normal seperti :
      • Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular
      • Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
      • Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul
    2. Rasa sakit saat berhubungan seksual
    Bila mengalami salah satu gejala di atas, segeralah hubungi dokter! Kondisi di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker serviks, tapi dapat merupakan tanda infeksi vagina yang perlu segera diobati.
     
    Apa penyebab kanker serviks?
    Lebih dari 95 persen dari kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV). HPV atau Human Papilloma Virus adalah sejenis virus yang menyerang manusia. Terdapat lebih dari 100 tipe HPV dimana sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun).
     

    Bagaimana HPV bisa menyebar?
    HPV dapat menginfeksi semua orang, karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Mereka yang berhubungan seksual pada usia sangat muda (di bawah 20 tahun) serta sering berganti pasangan seksual memiliki resiko tinggi untuk terkena infeksi HPV. Namun perlu diingat bahwa setiap perempuan beresiko untuk terinfeksi HPV walaupun setia pada satu pasangan. Pasangan yang terinfeksi akan menjadi sumber infeksi HPV bagi wanita lainnya.

    Infeksi HPV dan Kanker Serviks

    Setelah terjadi infeksi HPV pertama, perkembangan ke arah kanker serviks bergantung dari jenis HPV resiko tinggi atau rendah, yang biasa disebut lesi pra kanker. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 dan 11) hampir tidak beresiko menjadi kanker serviks, tapi dapat menimbulkan genital warts. Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun demikian infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor.

    Setelah terjadi infeksi HPV pertama, perkembangan ke arah kanker serviks bergantung dari jenis HPV resiko tinggi atau rendah, yang biasa disebut lesi pra kanker. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 dan 11) hampir tidak beresiko menjadi kanker serviks, tapi dapat menimbulkan . Sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami. Namun demikian infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV resiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Kanker serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang disebut tumor.

    Test Pap Smear
    Tes Pap smear (Tes Pap) dapat mendeteksi adanya sel yang tidak normal pada serviks sedini mungkin.
     
    Bagaimana mencegah kanker serviks?
    Saat ini kanker serviks dapat dibantu dicegah dengan pemberian vaksin yang dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi HPV. Sebuah vaksin anti HPV yang bersifat quadrivalent memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 16 dan 18, yang merupakan penyebab dari 70% kasus kanker serviks serta HPV tipe 6 and 11, yang menyebabkan 90% dari kasus genital warts. Konsultasikan kepada dokter anda cara untuk membantu mencegah kanker serviks.

    Gunakan Tissue Majakani
    Tissue Majakani sebagai salah satu alternatif pencegak Kanker Serviks, untuk info selengkapnya dengan Dr. O' Henry, Ph.D.


     
    Make a Free Website with Yola.